Jakarta, TribunNews — Kepolisian mengungkap pelaku pembunuhan Pekerja Seks Komersial (PSK) bernisial RA (23) di Bali sempat mematahkan leher jenazah agar muat dimasukkan ke koper. Koper itu lantas dibawa menggunakan sepeda motor dan dibuang ke semak-semak.
Kapolresta Denpasar Kombes Pol. Wisnu Prabowo mengatakan pelaku, Amrin Al-Rasyid Pane (20), baru tinggal di indekos yang menjadi TKP selama satu bulan. Namun pelaku dikatakan sudah satu tahun berada di Bali dan merupakan pegawai swalayan di daerah Kuta.
Pada saat kejadian, Jumat (3/5) dini hari sekitar pukul 02.00 WITA, pelaku dikatakan menggorok leher korban dari belakang kemudian menikam lebih dari tiga kali menggunakan pisau belati.
“(Untuk berapa tikaman) autopsi baru kemarin jadi belum keluar hasilnya. Kalau kita analisis iya berkali-kali dia tikamnya pokoknya lebih dari tiga kali,” ujar Wisnu.
Koper yang digunakan untuk menyimpan jenazah korban disebut berukuran medium dan awalnya tidak muat. Agar muat pelaku dikatakan mematahkan leher jenazah.
“Jadi cara memasukannya itu agak dipatah-patahkan yang penting masuk semua ke koper ini. (Yang dipatahkan tubuh korban) lehernya dan setelah digorok, ditikam berkali-kali dimasukkan ke dalam koper. Otomatis kan dipatahkan lehernya,” ujarnya.
Koper itu dibuang di semak-semak yang berlokasi di Jembatan Panjang, Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, menggunakan sepeda motor Honda Beat milik pelaku.
Berdasarkan keterangan pelaku, korban meminta uang lebih untuk jasanya. Awalnya pelaku dan korban sepakat Rp500 ribu tetapi korban meminta Rp1 juta karena berhubungan badan kelamaan dan mengancam akan membawa teman-temannya.